Senin, Juni 30, 2008

Silhuet Senja Cijawura




Senja di Cijawura...menimbulkan rasa sentimentil tersendiri..suka bayangin papi sering melewatkan senja di Cijawura..sendirian..
Gambar-gambar ini, aku ambil di halaman Cijawura tepat sesaat menjelang senja..
Ada silhuet senthe wulung, Unge yang sedang sayang-sayang mamanya, Faiz yang nongkrong di pager mencegat sunset, serta mangga apel yang nggandul sendirian..

Other FLOWERS





Besides roses, we grow ather flowers in Cijawura. Euphorbia bawaan dari CK, aster dapat beli di abang lewat, lili paris dan...bunga udang (entah apa nama aslinya, tapi bunganya merah mirip udang)..
They are all beautiful...they are all make CG colorfull!

Minggu, Juni 29, 2008

Ternak Lele


Mungki karena lebih sering sendirian, Papi suka iseng kalau di Cijawura. Sekali ini dia pelihara lele. Kulakan lele yang masih mini, kemudian ditampung di kotak kayu yang sebelumnya dilapisi plastik. Tapi karena masih belajaran, peternak lele yang ini masih sering kesripahan..artinya lelenya banyak yang almarhum...
Pada saat weekend kemarin kami ke sana, lele masih seukuran jari kelingking. Kapan panennya yak?

Keluarga Babi


Mungkin karena mereka cewek, Ulin Ulan suka boneka, dan ndilalah si papinya selalu memanjakannya (huh). Pas Ulin ulang tahun, ada dua temennya yang memberi kado sama yaitu boneka babi.

Nah, kemarin pas anak-anak ke Bandung, sengaja dibawa papi ke toko boneka. Disana dijual aneka boneka termasuk berbagai model boneka babi..akibatnya anak-anak pada kemecer untuk punya keluarga babi..dan payahnya papi ya nuruti saja...

Aduh nak...mau ditaruh dimana sih semua boneka itu..di rumah udah penuuh boneka...(ngomel).

Reboisasi CG



Sebagai upaya membantu peresapan air tanah, maka penutup tanah yang hijau sangatlah berguna.
Rumah Cijawura juga tidak mau ketinggalan...
Papi menanam aneka daun-daunan untuk menghijaukan Cijawura. Udara Bandung yang sejuk dan curah hujan yang cukup membuat tanaman-tanaman itu tumbuh dengan subur dan seger...
(by the way thit, yang tanaman rambat itu..seperti tanaman rambat di rumahmu yang di Solo ya, inget nggak? kayaknya dulu aku sempat ndeder darimu pas main kesana..tapi matek..)

ROSE CijaWuRa



Papi ini, meski bapak-bapak suka juga bertanam kembang, dan kesukaannya adalah rose..
Di CG-pun sekarang tumbuh rose aneka warna, ada yang merah marun, oranye muda dan juga oranye agak tua. Yang jelas, rose-rose ini sasaran empuk bidikan kamera-ku. Paling favorit adalah hasil bidikan rose oranye muda, detilnya jelas, fokus oke, komposisi seimbang, pencahayaan tak masalah..dan hasilnya gede, dominan. Hasil bidikan dua rose yang lain kurang optimal, aku kesulitan dapetin fokusnya..maka hasil agak blur..jarak juga kurang pas. Latar belakang belum menunjang. Sebab kurang optimalnya hasil bidikan, pertama karena buru-buru..yang orange tua itu dibidik sambil lari karena harus segera ke Jakarta. Sebab kedua, ya karena harus belajar lagi..(ngaku..)

Tanaman Produksi










Nah..ini nih tanaman produksi halaman belakang Cijawura. Ada cabe, meski masih bibit dalam persemaian, belum dipisah-pisah..tapi nanti lama-lama khan gede dan berbuah..(siapa tahu perlu truk untuk mengangkut hasil panennya). Ada bayam, yang sudah siap untuk disayur bening. Sawi hijau peneman mi rebus kalau dalam keadaan paceklik..Bahkan juga ada kangkung darat. Semua ditanam oleh papi, kadang dibantu Reagan (preman setempat-keren ya namanya!).

BioPori Cijawura

Biopori adalah teknik melobangi tanah dengan alat tertentu dan dengan kedalaman tertentu. Setelah tanah bolong ke bawah, lobang yang berbentuk pipa itu ditimbun dengan sampah organik berupa daun-daunan. Lobang ini dimaksudkan untuk menangkap curah hujan. Jadi hujan yang turun sebagian akan masuk ke lobang ini dan diteruskan sampai ke tanah bagian dalam, sehingga air tidak hanya numpang lewat begitu saja. Kemudian, lobang yang ber-sampah organik tadi lama kelamaan sampahnya akan berubah menjadi pupuk dan otomatis menyuburkan lahan sekitarnya.
CG telah ber-biopori. Di halaman depan dan belakang tampak lobang-lobang khas biopori yang khas itu. Keren khan?

Toekang Keboen CijawoeRA

Di susuh kami di Cijawura Girang (CG)..
CG yang semula gersang-sang pada saat pertama kali kami masuk, sekarang sedikit demi sedikit sudah mulai hejo. Semua ini berkat di CG ada toekang keboennya...guanteng lagi..alias Papi Owe sendiri!
Latar depan ditutup dengan rumput gajah mini, ditambah dengan aneka kembang, sedangkan latar belakang ditutup rumput jepang dan ditanami aneka sayur-sayuran. (pokoknya yang tinggal di sini setelah kami, tinggal menikmati dan merawat kehijauannya saja..)
Tampak papi sedang nggethu berkebun...




WoH-Woh-an CIJaWURa




Di CG-pun ada woh-wohannya lho! Lihat betapa pelem ini terlihat gandul-gandul menggiurkan..pas usianya buat di rujak! Si mangga apel ini tumbuh di halaman depan CG, alhamdulillah rezeki kami, pas kami mulai tinggal di sini, si pohon mangga mulai berbuah. Meski baru berbuah dua biji, tapi tetep lebih menarik melihatnya daripada hasil beli.
Ada juga pare. Asli hasil berkebun papi. Ditanam di halaman belakang dan sudah mengeluarkan buahnya, juga baru dua biji. Tapi sangat lumayan untuk bekal bikin oseng nanti..
Hanya yang perlu jujur di sini, mangga dan pare tersebut sebetulnya cilik-cilik nylekuthis..hanya lagi-lagi..karena diambil gambar oleh potograper propesional (ehm..aku) maka nampak begitu gagah perkasa..

Warming CijawuRA



Bisa ke rumah Cijawura adalah yang kutunggu-tunggu, apalagi rame-rame, lebih seru! Cijawura jadi hangat, jadi heboh, jadi pating blengkrah! Tapi yang jelas, papi seneng dong...

Para tamu tidur rame-rame di karpet yang di gelar di ruang tamu, menu makan ala kadarnya..jajan apa saja yang lewat. Anak-anak bebas berlarian di lapangan depan rumah, bahkan juga berhujan-hujanan..

Yang paling susah kalau waktunya balik Jakarta...muales!

Batik Inside

Pernah zaman muda dulu, kita pakai sprei batik yang memang sedang usum pada waktu itu. Hanya modelnya gitu-gitu saja, batiknya juga gitu-gitu saja, banyak kembarannya pula.. bahkan pinggirnya tidak ada karetnya sehingga kalau dipasang buat penutup kasur cepet sekali pating plithut karena sprei lari ke mana-mana.
Kemudian, selera pasar sprei berganti..yang gantian usum adalah sprei bernuansa modern dengan aneka corak yang romatik (floral), yang lutu-lutu (kartun, barbie), polos, ..ataupun yang art deco..
Akan tetapi, again setelah batik kembali ngetren..sprei batik-pun berdandan.
Masih hasil hanting di Yogya, aku nemu sprei batik klasik tapi tidak pasaran, warnanya coklat sogan, so simple..so ellegant..dan matching dengan headbed yang coklat muda.. dan yang penting..belum pernah punya. Apik to? Murah lagi..

Penghuni baru CK

Bayangkan membawa empat guling ini jarak jauh, dari Yogyakarta ke Jakarta. Meski enteng dipastikan yang nyangking kelihatan sempoyongan...
Meski didapet di Yogya, ternyata sebetulnya para guling ini made in Solo..oalah..dari kampung sendiri to, ya ndak papa, yang penting batik forever..
Guling mini ini menjadi penghuni baru CK dan sekarang menghias kursi ruang tamu. Sengaja dipilih sarungnya dengan aneka corak batik biar meriah..
kalau pas banyak tamu yang nginep, guling ini bisa berubah fungsi menjadi pengganjal kepala..(kapan ya ada banyak tamu di CK?)

STOK CK

Papi Oen adalah kepala rumah tangga juara satu se dunia. Apa pasal? Papi tak segan bawa oleh-oleh dari manapun dia pergi..
Berhubung sekarang dines di deket Cianjur, penghasil beras..maka sudah jamak bila isi bagasi yang kami bongkar diantaranya adalah berkarung-karung beras Cianjur pulen..Oalah..pi..kebeberan, stok beras CK pas menipis..alhamdulillah..urung deh nempurnya.

Tentu takkan habis kami lahap semua itu beras meskipun sudah menjadi nasi sekalipun..Karena tidak ada niat jahat untuk menimbun, jadi perlu segera kita delivery biar tidak keburu bubuken. Sekarung buat mbahti di Rempoa, sekarung lagi buat berdua Erlis dan Erfi..lumayan to?

Selasa, Juni 24, 2008

Hejo


Tadinya, ia ditanam di suatu pot, tumbuh nglewer dan menjadi tanaman gantung, aku beli di Taman Bunga Puncak. Namun penyakit tanaman gantung yang dipunyai oleh orang yang agak males memberi pupuk dan mengganti media tanamnya (iya ya, maksudnya aku!, puas..)..tumbuhnya jadi kurus merana, nyaris garing dan lebih sering layunya daripada segernya.
Akhirnya, karena melihat kondisinya yang semakin parah, maka dengan putus asa kutumplekkan tanaman ini ke tanah begitu saja, kalau mau mati ya monggo, tapi karena masih kelip-kelip ora tego kalau langsung membuangnya.
Namun ternyata, perjumpaannya dengan ibu pertiwi itu membawa berkah untuknya. Si tanaman malah menjadi subur makmur, berkembang biak dan berubah fungsi. Yang tadinya tanaman gantung, setelah di tanah malah lebih mirip tanaman penutup halaman, menyaingi rumput gajah mini. Hanya yang lucu, lokasi dia tumbuh di tengah halaman samping, terlihat tak terprogram dan terencana..tapi biar saja, yang penting hejo. Ntar kalau mau dipindah tinggal diangkat saja, sekarang belum kepingin..

Minggu, Juni 22, 2008

Dingklik Bersepatu

Sebagai penyuka keunikan, aku tertegun saat pandangan tertunduk pada sesuatu yang unik yang kujumpai saat di Blok M, sepatu kursi! Lutunya...Kaki kursi kok yo ono sepatunya, jan kreatif tenan yang bikin, huh! Mestinya sepatu kursi ini dimaksudkan bukan untuk melindungi kaki kursinya, tapi lebih ke melindungi lantai yang dia pijak, agar tidak rusak atau lecet bila kursi tergeser-geser. Lantai yang sampai perlu dilindungi seperti itu tentu lantai tertentu, misalnya lantai ber-parket. Kalau lantai esenza yang ketiban pilar pecah aja masih mentheles, ya tidak perlu (jadi ingat ibu Umi..triims lho bu). Anyway, by the way, busway.. aku ingin juga memiliki sepatu antik itu. Lihat harga, agak mahal menurutku (mungkin harga idenya itu yang bikin mahal, huh lagi!), lagian satu kursi berarti perlu empat biji dong, huh boros. Akhirnya kubeli 8 buah saja. Yang empat kupasang di kaki meja tamu CK untuk lutu-lutuan. Yang empat lagi untuk dingklik yang sering berada di kamar tidur yang kebetulan lantainya ada parketnya. Si dingklik geser sana geser sini, lantai tetap aman..

ART DECO CK

Sebetulnya sudah beberapa waktu yang lalu, pingin sesuatu yang ada sentuhan a little bit modern untuk CK, misalnya kursi tamu..pinginnya penutup busanya jangan yang itu-itu saja..gambar bunga-bunga dan dapat dijumpai di setiap toko mebelair. Hanya saja, sampai saat ini belum kesampaian, kursi tamu CK masih dengan wujud yang sama seperti saat kita beli tujuh tahun-an yang lalu, sebetulnya tidak ingin ganti, hanya ingin dimodifikasi. Tapi, tunggu ide dulu, sudah ada dikit sih..tapi belum cukup untuk make over. Nah, beberapa hari yang lalu, pas belanja keperluan harian, nemu nih bantal dengan corak berani, bantal dengan sarung bermotif lorek-lorek, garis-garis yang manis. Langsung teringat kursi buat nonton tipi yang di rumah, yang kebetulan warna merah..rasanya cucok dengan bantal lorek ini. Kubelilah, dua buah. Kemudian kita pasang setelah sampai di rumah. Mantching abis setelah dipersandingkan. Gaya modern, cenderung ke art deco..Betul ndak? Lumayan, sedikit untuk pengobat pingin sesuatu yang baru yang sudah diterangkan di atas tadi.
Akan tetapi, setelah bantal itu tergeletak dengan manis di kursi..lha kok Susinah kemudian terlihat sibuk mencari sesuatu di lemari.
"Cari apa, Sus?", aku bertanya.
"Ini bu..cari sarung bantal untuk bantal baru itu...", jawabnya.
"Lho..Sus, itu bantal sudah sarungan, ya yang lorek itu. Kowe piye, to?" aku menerangkan.
"Oh, itu sarungnya to bu? Saya kirain itu dalemannya, soalnya persis seperti kasur saya di kampung, ya lorek seperti itu..kalau tidak pake sprei.." katanya, agak bingung.
"Oalah..Susi, model art deco ibu, kenapa kau kira seperti kasur to yoo..", batinku nelongso. (Tapi dipikir-pikir..Susinah agak bener juga ya..oh).

Jumat, Juni 20, 2008

Tempered Glass


Sudah diniati punya susuh unik, maka keinginan dalam hati untuk bikin hiasan lantaipun terealisasi di CK, kebetulan saja untuk detail finishing, papi Owe manut ajah (enak to, jadi kita bisa nggladrah..bikin ide sak karepe dewe..he..he..maksudnya itu artinya Papi Owe misua yang top habis..memerdekan budak..eh maksudnya memerdekan istri untuk berkreasi gitu lhoo).
Pas di depan pintu masuk, ada dipasang lantai dengan bingkai kayu dan berkaca. Kaca itu bisa dilepas dengan alat khusus untuk keperluan pembersihan periodik dan untuk meletakkan aneka asesoris sebagai hiasan di dalamnya. Pernik yang ada di dalam kaca itu bisa diganti dengan apa saja dan kapan saja. Sekali ini aku isi dengan pasir bali sebagai latar bawah..kemudian kuletakkan aneka penghuni laut berupa kerang-kerangan. Karena detail ini letaknya di lantai, maka konstruksinya dibuat siap injak. Kaca dipasang dengan ketebalan cukup dan tempered, artinya kalaupun memerlukan untuk pecah, tidak kan hancur berkeping, hanya hancur ber-lengket jadi satu.
Bagi yang berkunjung, jangan ragu untuk melangkah di atasnya, tega aja. Tetapi, ini khan negara merdeka, kalau ada yang tidak kuat hati, ya tidak dipaksa, kalau ingin melompatinyapun akan gampang saja, bahkan dapat dilakukan oleh ibu-ibu yang memakai jarik/kain (yang jariknya agak kedodoran tentu, atau yang jariknya buat nggendong anak..lho malah momong..).

Bunga Potong CK


Bunga potong yang menempati peringkat pertama paling sering menghias CK adalah Sedap Malam. Menurutku, sedap malam punya banyak kelebihan. Bunganya yang putih bersih dan kuntumnya yang banyak dalam satu tangkai, tidak memerlukan ilmu merangkai bunga khusus untuk menampilkannya. Cukup sediakan vas panjang, isi air secukupnya, cemplungkan sedap malam di dalamnya, selesai. Kalau mau lebih artistik, bisa ditambahkan beberapa juntai tanaman suruh-suruhan yang makin seger kalau dicelup dalam vas berisi air itu. Selain itu, harumnya aku cucok. Rasanya ruang tamu jauh lebih seger hawanya kalau ada bunga ini, dibanding disemprot dengan pengharum artifisial. Tidak berduri. Harga lumayan murce. Alasan apalagi?

ODHONG2 Babeh JM

hampir setiap sore, di depan CK parkir sebuah odong-odhong-nya di Babeh JM. Odhong-odhong ini bikin rame. Pertama, ya karena dia dilengkapi dengan tape recorder yang biasanya di-stel keras-keras untuk menarik perhatian para penghuni kanan kiri. Kedua, depan CK ya bener-bener jadi rame setelah anak-anak terbirit-birit ingin naik odhong-odhong.
Babeh JM sudah cukup umur, sugah kakek-kakek..tapi karena tuntutan untuk terus hidup dan menghidupi, maka si babeh terus banting tulang mencari penghasilan...

Senin, Juni 16, 2008

Kiriman Lamper


Hari Sabtu yang lalu, datang kiriman dari Semarang. Kardusnya kardus cap toko oleh-oleh khas Semarang. Setelah kami buka, isinya memang beberapa produk Semarang diantaranya bandeng presto, wingko babat dan moaci. Hanya ada juga barang asing yang tidak sejenis dengan yang lainnya, yaitu tiga sisir pisang kepoks nan monthoks. Wah, kegemaran gue nih, hatiku berkata.
Usut punya usut, ternyata pisang-pisang itu adalah hasil kebun belakang rumah dinas kami (sekarang eks) yang ada di Lamper, Semarang. Memang di halaman belakang, terdapat beberapa rumpun pohon pisang, yang pada saat kami mau jengkar ada yang sedang berrbuah. Rupanya, setelah pisang itu mateng..si "penguasa" rumah yang baru kelingan kami..dan dikirimlah hasil bumi ini..
Terimakasih Bu Yayuk, kok repot-repot ya..(Tapi enak kenyal lho pisangnya..)

Panen Bayem


Di taman di depan CK, tumbuh bayem thukulan (yang thukul sak karepe dewe)...huebatnya, bayem itu lemu ginuk-ginuk dan daunnya sangat ngrembuyung...Pertama kali kami coba petik dan dimasak sayur bening..agak dheg-dhegan juga, kuatir beracun..(habis si bayem khan tidak punya identitas yang jelas)..untung setelah diicipi...seger tenan! Akhirnya, panen secara periodikpun kami lakukan. Bayam kami itu, hanya kami panen daunnya (maksudnya tidak dicabut sampai ke akar-akarnya), dengan begitu..setelah selesai dipanen, beberapa hari kemudian..tunas-tunan daun sudah mulai tumbuh lagi untuk stok panen berikutnya. Kesimpulanku, Maha Murah Allah...rezeki orang bisa darimana saja, termasuk dari thukulnya bayem liar di halaman...Alhamdulillah..bagaimana tidak rizki..di pasar terdekat..sak unting bayem sudah menembus harga seceng loh..itupun daunnya kurus-kurus..yang banyak batangnya yang kaku itu..
Pagi tadi, kami sarapan ca bayem..empuk dan sehat..nyem..nyem..

Minggu, Juni 15, 2008

Perjuangan


Bukannya kami sangat krasan dengan rumah yang berbau bangkai tikus, tapi...kami memang tak tahu harus nyari dimana dan bagaimana, dan cara mengenyahkannya. Tetapi, akhirnya..ibarat pepatah tak ada badai yang tak berlalu. Saat Papi Owe pulang, kamipun berkeluh kesah..dan akhirnya hunting project-pun dimulai, bukan perburuan yang gampang, kami import tenaga dari anggota Satpam, ceiling harus dijebol, dan bangkai harus dikeruk..(hueks..). Pantas saja bangkai baunya syungguh terlalu..ternyata bukan sekedar bangkai tikus, tapi...entahlah..kata yang pada lihat..bangkainya besar sekali..mungkin bangkai musang berbulu domba...hiii.. (Pak Warsono, trims ya..)
Anyway, the project was succeeded, CK bebas dari polusi..pagi ini tinggal membuatnya bener-bener wangi..Rencananya aku akan mborong bunga sedap malam untuk itu...

Jumat, Juni 13, 2008

Stop PRESS: CK tak trima tamu!

Sudah tiga hari ini CK mencekam...pasalnya..ada bau menyengat menebar seantero CK...naasnya..sumber yang paling mulek justru di ruang tamu!...Bau itu bau bathang tikus! Hueks!... Para embak sudah ngubek-ubek ruang tamu yang sak uprit itu..tidak nemu apa-apa kecuali malah pada muntah-muntah! Dicurigai, si tikus mati dislempitan iternit (ceiling) yang tidak ada akses untuk masuk ke sana kecuali celah kecil selebar badan tikus...Bisa dibayangkan bagaimana kalau ada yang mau bertamu? Untung pula tidak punya jadual terima arisan minggu-minggu ini.
Walhasil..kami semua jadi bingung dan susah..tidak tahu harus bagaimana..dan ini sudah tiga hari (syungguh terlalu). Masak sih kami harus nunggu sampai jasad itu hilang habis dimakan belatung untuk tidak lagi berbau? Sampai kapan?

Kamis, Juni 12, 2008

CK goes GREEN











Mempunyai surrounding yang hijau membuatku merasa telah menyumbang (raketang thithik) usaha pelestarian lingkungan yang selalu didengung-dengungkan oleh pemerintah. Pemandangan yang dominan hijau di halaman rumah, pastinya menyejukkan mata..
Godong, adalah makhluk hidup, dia dapat berkomunikasi dan mengerti arti balas budi. Bila kita memeliharanya dengan hati, maka dia membalasnya dengan memamerkan keindahannya yang merak ati! Seolah kilau daun-daun itu mengajak tersenyum...dan berkata "tengkyu ya..akyu telah mu lap dan siram selalu" (tata bahasanya kurang sempurna ya, lha wong godong..)

Rabu, Juni 11, 2008

CK KrembyaH













Dalam menata taman CK yang sak uprit, aku tidak memakai teori apapun, tidak memakai pakem atau nuansa apapun, pokoknya asal nandur, semau guweh..Aku seneng lihat taman bertema minimalis, yang terkesan sangat bersih, tertata dan bener minim tanaman..akan tetapi untuk menganut model itu..oh mana tahan..rasanya tidak cucok dengan kebiasaan hijau mata terhadap yang hijau-hijau ini...kalau punya taman model minimalis..pasti hati ini tertekan habis..(mesakke men).
Akhirnya..kebun CK yang apa saja ditandur itu..membuat CK pating krembyah..

Jumat, Juni 06, 2008

Forever Bunting

Dulu, sewaktu ada abang penjual tanaman yang lewat depan rumah (dinas) menawarkan sejenis palem yang masih kecil, berwarna hijau pucat..kutanya apa jenisnya..si abang menjawab "palem botol, bu". Palem botol yang kutahu adalah palem yang batangnya mblendhug seperti botol, yang kutahu harganya muahal! palem yang dijajakan si abang ini masih bayi, dan tidak ada tanda-tanda ada botol di batangnya. Secara aku tidak ahli palem dan belum pernah secara khusus memperhatikan bentuk palem botol yang masih kecil..maka terus terang aku menyangsikan promosi si abang tadi, aku kuatir ditipunya..tiwas aku beli..bagaimana kalau ternyata palem biasa? Pertarungan dalam hati terjadi..antara kuatir ditipu dan keinginan untuk punya palem botol...Akhirnya dengan mengucap bismillah dan pasrah aku melakukan transaksi jual beli untutk dua buah palem, dengan pertimbangan aku berusaha untuk tidak syu'udhon (kalau si abang menipu, biar dia yang dapat ganjaran dosanya)..selain itu..bila nanti toh akhirnya palem biasa..ya tidak apa-apa, soalnya aku beli dengan harga murah, Rp. 20.000 each...dan kalau bener-bener palem botol..ntar akan terbukti dan aku cita-cita punya palem botol tercapai! Palem itu cukup lama berada di dalam pot dan tentu stay kontet (seperti halnya pisang kipas). Kemudian saatnya mereka ditanam di tanah kebun CK..dan dalam satu tahun..ternyata palem itu sekarang menunjukkan jati dirinya..dia memamerkan botolnya, botol bunting! Oh, si abang..maaf ya aku sempat pernah meragukanmu..
sembah

CK Berbuah



CK berbuah juga, ada dondong tabulampot (tanaman buah dalam pot) hasil perburuan Papi dari Bandung (sebetulnya tanaman dan buahnya sih kecil nylekuntis, tetapi karena hasil bidikan yang profesional..maka dondong jadi tampak seger menggoda sampai yang melihatnya menitikkan air mata..eh..maksudnya air liur..saking kelihatan kecutnya). Selain itu, ada juga buah pisang (pisang apalagi kalau bukan pisang Mahaji) yang sedang terus tumbuh menggendut..tak sabar kami menunggu panen rayanya! (Juga, Pisang Mahaji sudah beranak pinak, jadi kita tak kuatir kehabisan stok). Sebetulnya kita tanam rambutan juga tapi baru tumbuh beberapa centimeter batang pohonnya..jadi belum keren untuk diekspos..ntar kapan-kapan ya!topi