Senin, Juni 29, 2009

Kelelahan.....

Salah satu hobi suami dan saya adalah membaca. Tiada hari tanpa membaca. Kalau kesempatan membaca ini lewat, rasanya sakau..badan gemeter dan keluar keringat dingin hehe..hehe...Bahkan, saat di kamar mandipun selalu tersedia bacaaan. Kalau di toko buku, kami suka lepas kontrol..terlalu banyak buku yang ingin kami baca, terlalu banya buku yang kami beli...Yang sangat cepat menumpuk di rumah adalah tabloit dan majalah. Mau menyimpan tapi sudah dibaca semua isinya, mau dibuang padahal baru tadi pagi belinya...Akibatnya, rumah kami bener-bener kayak susuh manuk gagak! Pating slebar aneka buku...kacau dan berdebu...aarrghh...
Harus ada solusi dan tindakan, kalau tidak ingin susuh ini menjadi sarang laba-laba!! (lho tadi susuh manuk gagak?)

Mau tidak mau memang harus bikin rak buku khusus, bukan sekedar perabot yang bisa ditumpangi buku-buku. Akhirnya, tukang kayu langganan membuatkan disain rak buku khusus, berbentuk lap-lip, artinya rak bisa diisi buku dikedua sisinya, sebanyak dua buah!
Nah, setelah rak jadi, hard work starts! Kalau ngelap buku-buku dan usung-usung bisa di bantu si embak, tapi giliran menggolongkan, mengurutkan, menata harus si empunya nih! Sementara suami sedang di luar kota, jadi saya sendirian dong ngerjain semua ini? Horrok!

Ternyata, pekerjaan yang terlihat sepele itu mengandung aktivitas fisik yang lumayan menguras tenaga. Dorong kardus buku kesana kemari, menghirup debu, naik-turun kursi untuk meletakkan buku, membuat boyok saya ini serasa mau pedot! Rupanya usia yang semakin tuwir benar-benar membatasi kelincahan.
Hasilnya sih lumayan....saya jadi mempunyai ruang perpustakaan. Buku tertata rapi. Apakah ini mengobati segala kelelahan yang ada? tentu tidak, boyok ini tetep perlu counterpain dan pijat!
Pertanyaannya: pernahkah dirimu merasa begitu lelah, sob?

PS: Hi there Nita Iowa...how's your private library project? I've done mine, indeed tiring...ppfff..


Jumat, Juni 26, 2009

nglungsungi...

Di dunia ular, ada istilah nglungsungi (jawa) , alias ganti kulit. Setelah nglungsungi si ular jadi nampak muda kembali, karena kulitnya kembali bersinar, bling-bling!
Tak mau kalah dengan ular, susuh saya juga nglungsungi! Kebetulan sejak berdiri dan ditempati, si susuh ini memang belum pernah berganti penampakan, sehingga lama-lama penampilan menjadi kusam dan memboyakkan. Mumpung sudah jarang hujan, ganti cat ah! Sesuai dengan istilah "tua-tua keladi", maka susuh saya ini, meski sudah makin tuwir tapi saya dandanin dengan sedikit menor...hehe...Dari yang semula tampak hijau sejuk menjadi..............

....menjadi orange ngejreng! Harapannya sih semoga menjadi tampak lebih segar..
Bicara soal rumah...jadi ingat perjuangan mewujudkannya sekian tahun yang lalu: berpanas-panas menyusuri toko-toko material untuk membandingkan harga....mencari yang sesuai dengan isi kantong, berburu diskon, memanfaatkan bahan-bahan bekas, nyontek gambar-gambar di koran...maunya semua sudut rumah harus ada sentuhan orisinil ide tuan rumah...
Kalau diingat-ingat kembali... walah....cappee dee....Capek tapi puas (dipuas-puasin dong...bersyukur...).
Bagaimana denganmu sob? Apakah merasa bahwa rumahmu adalah ekspresi dirimu?


Selasa, Juni 23, 2009

mak nyus!

Tidak ada istimewanya makan tempe atau tahu, meski yang hangat sekalipun dan dengan segenggam cabe rawit yang seger sekalipun, karena setiap hari santapan kita ya pasti ada itunya...
Tetapi beda dong rasa tahu tempe itu dan suasana hati, bila...

.....bila kejadiannya seperti pada gambar saya ini. Tahu nggak sih maksud saya? Kunci peristiwa: tahu, tempe, cabe, suami, halaman, mak nyuus!!

Senin, Juni 22, 2009

Tak harus...

Tak harus ikut mancing pada saat kita di area pemancingan. Saya termasuk tidak hobi mancing, tetapi saya tidak mau ketinggalan ikut nimbrung saat suami dan anak-anak ber-rekreasi memancing di suatu empang di Padalarang...karena bagi saya....

Bagi saya, bukan memancingnya tetapi kebersamaan-nya itu yang penting. Ketika yang lain sibuk pasang umpan di kail, sabar menanti sentakan-sentakan kecil di anak pancing, saya asyik membaca atau asyik berburu foto...

Demikian juga dengan acara makan-makan di luar, baik dengan keluarga maupun dengan teman-teman kantor...Biasanya saya tidak begitu menikmati menu makanan warung itu sendiri (karena bagi saya paling nikmat makan di rumah, porsi secukupnya, bisa sambil pakai daster, muluk dan tidak harus mengingat-ngingat etiket makan di depan publik hehe...)... karena sekali pernah tahu rasanya...ya begitu-begitu saja deh...Namun demikian, saya menyukai kebersamaannya, ngobrolnya dan kenangannya....

Bagaimana denganmu sob? Pernahkan pada saat orang-orang melakukan sesuatu hal kamu malah melakukan hal lain?








Selasa, Juni 16, 2009

lead a simple life...

Pagi-pagi dikejutkan oleh teriakan si embak dari kamar atas "kita mau panen!!.... pisang kita udah nongol tuntutnya!"....
Di halaman belakang yang sak upil (jorok), saya memang menanam pohon pisang kepok kuning (sungguh berani), dan tuntut adalah istilah kami (wong jowo) untuk menyebut bunga atau jantung pisang.
Fenomena berbunganya pisang adalah peristiwa yang mungkin bagi banyak orang (apalagi bagi petani pisang..hehe...), adalah hal yang sangat biasa. Tapi tidak bagi kami. Kejadian ini memicu sorakan gembira, pancarkan sinar mata kebahagiaan, dan timbulkan harapan-harapan! Halah!
Kesimpulannya...leads a simple life also promises happines! Dalam kesederhanaan hidup, tetap didalamnya mengandung kebahagiaan.
Jadi...tidak harus disunting Pangeran Kelantan dulu untuk merasa.....

Tidak harus disunting oleh Pangeran Kelantan dulu untuk merasa bahagia. Buktinya? Manohara. Tidak harus dihadiahi apartemen mewah dan alphard dulu untuk menjadi bahagia. Buktinya? Ibunya Manohara. Tidak harus ijab qobul di Masjidil Haram untuk merasa bahagia. Buktinya? Cici Paramida.

Tuntut nongol sudah dapat menjadi sumber bahagia..
Majalah dan seikat mawar dari suami sudah dapat menjadi sumber bahagia...

Bagimu sob, apa hal sederhana tapi sanggup menjadikanmu bahagia?



Rabu, Juni 10, 2009

Sumpah Bambu...

Dalam keluarga kami sudah setahun ini muncul istilah becandaan yang judulnya "sumpah bambu". Padahal, sebetulnya paling pas kalau judulnya "doa bambu"....tapi memang kedua-duanya kedengaran aneh! Ya to? Ceritanya begini.....

Sebagai seorang buruh, suami terikat dengan janji pada nagari untuk siap ditugaskan dan ditempatkan dimana saja. Akhirnya, pada saat jatuh perintah untuk berdinas di Bandung, tentu yang bisa dilakukan adalah "siap! laksanakan!".

Persoalannya, base camp kami di Jakarta. Karena berbagai alasan dan pertimbangan, maka akhirnya diputuskan bahwa terpaksa kami ber-susuh dua. Susuh Jakarta dan Bandung. Artinya, kami tidak bisa setiap hari kumpul utuh sekeluarga seperti sebelumnya. Hanya hari-hari tertentu saja, yang pasti weekend dan hari libur lainnya. But that's life. Memang sedang masanya begini, dijalani dan dinikmati saja. Then, life goes on. Tetapi bagaimanapun seriang-riangnya kami menikmati pola yang berjauhan ini, kerinduan untuk segera berkumpul kembali selalu terselip di lubuk hati. Selalu berharap. Selalu berdoa.

Pada saat pertama memasuki susuh Bandung, kebetulan susuh jatah kami itu masih terbilang baru, sehingga halaman masih gersang, belum ada tanaman suatu apa. Suami yang memang senang berkebun langsung menemukan keasyikan. Udara sejuk Bandung sungguh mempermudah proyek penghijauan halaman. Selain aneka bunga-bungaan, suami menanam pula pohon bambu mengelilingi tembok belakang. Bambu itu sekaligus berfungsi sebagai pelindung dan penghalang pandangan karena tembok belakang itu dirasa terlalu pendek. Pada saat menanam batang-batang bambu yang masih minim daun itu, suami berguman "sepertinya, sebelum bambu ini tumbuh rimbun daunnya...kitorang pasti sudah pindah, syukur ke Jakarta, kumpul maning...". Itulah doa kita. Doa bambu! Sumpah bambu!

Lambat laun sumpah bambu itu jadi terkenal di lingkungan tetangga. Pada suatu hari, ada tetangga yang bertandang di kebun belakang, terkejut dan berteriak "walah! bambunya sudah rimbun! wah si empunya curang ya, diberi pupuk ini pasti! biar cepat rimbun dan cepat mutasi!" haha..haha...

Sumpah bambu jadi becandaan segar. Tapi sob, memang benar lho bambu itu sekarang sudah rimbun. Artinya, sudah lama pula kami bersusuh di Bandung. So? Adakah tanda-tanda doa segera terjawab?

Pertanyaannya adalah: punya pulakah dirimu pengalaman berjauhan dengan yang tercinta? entah suami, istri, ortu atau kekasih?


Sabtu, Juni 06, 2009

Niat...oh...niat...

Saat general check up beberapa hari yang lalu, saya diinterogasi oleh petugas labnya, diantaranya...
Petugas: "frekuensi olahraga bagaimana, bu?"
Saya: "Ng...ng...."
Petugas: "sering, kadang-kadang, jarang, tidak pernah?...."
Saya: "Ng...ng..."
Petugas: "Ingat kapan terakhir olahraga, bu?"
Saya: (menggeleng!)...
Petugas: "oh, jadi tidak pernah ya olahraga, sambil dia mencontrengkan pilihan itu ke file data saya...

Yah,....baru tersadar saya, saya memang tidak pernah olahraga! Sudah beberapa bulan ini saya mbolos senam pagi di kantor..dan sudah bertahun-tahun keluar dari club senam ibu-ibu...untuk itu saya selalu punya berbagai alasan! (males kringetan di kantor, males pakai baju olah raga sekedar jalan pagi di sekitar rumah -masih enak-enak pakai daster kok-). Padahal.....

Padahal olahraga itu jelas-jelas perlu! Perkataan teman kantor pada saat ngobrol santai begitu menohok! "Jangan kita baru pingin olahraga setelah kita terkena stroke! tertatih-tatih latihan jalan sambil berjemur...itu sudah lat!"....wadduuh..betul juga dan serem juga!
Akhirnya, saya bulatkan niat! Niat untuk berolahraga!! Tapi karena saya mengenal diri saya, maka saya tidak menjanjikan olahraga yang berat dan rutin...itupun yang tidak perlu pakai pakaian olahraga dan tidak usah keluar rumah...(halah, untuk diri sendiri kok nawar banget!)
Jadi, di hari ultah saya kemarin, saya menghadiahi diri sendiri satu alat olahraga kecil, stepper, yang bisa saya pakai kapanpun dan bisa sambil dasteran...

Kemudian, sebagai pelengkap saya juga beli barbel, tapi...yang sekilo-an saja hehe...( sudah berbobot lho rasanya, bener!). Saya ingin menaklukkan rasa malas berolahraga, karena saya tahu olahraga itu penting dan perlu. Berolahraga adalah investasi. Sehat adalah investasi. Saya tidak ingin terlambat dan menyesal... Tolonglah saya! (Lho?)
Saya salud pada sobat blogger yang rajin olahraga!! Teruskan, lanjutkan!! Makin cepat makin baik!

Rabu, Juni 03, 2009

umurku berkurang lagi


diumurku yang berkurang lagi kali ini...
tiada yang sanggup terurai
kecuali
rasa syukur tak dapat terukur...
atas limpahan berkah dan nikmah
yang tak kunjung habis mengalir
yang tiada pernah asat
wahai diri...
sudahkah jatah yang terlewat
telah diisi dengan bekal untuk nanti?
kadang rasa takut ini begitu membebani...
telahkahku mengisi hidup ini
dijalan dan ridho-Mu?
ya Rob,
beriku wangsit
agar benar langkah-langkahku
sampai akhir nanti....
amin...


Sob, apa yang suka kau lakukan di hari ultahmu?


Senin, Juni 01, 2009

Bibit Cinta

Cinta, bisa diibaratkan berasal dari bibit, yang kemudian bertunas dan tumbuh...setelahnya perlu pupuk, perawatan dan perhatian...

Jangan Jauh-Jauh Mencari....

Masalahnya, sudah bukan masa kami lagi menanti ucapan "I love you", itu konsumsi zaman muda dulu...meski pakar bilang itu perlu, tetapi tak baik kalau dipaksakan...
Jadi, bagaimana memupuk bibit itu tanpa perkataan?
Ada kiat dari para ahli: jangan jauh-jauh mencari...karena kalau kita pintar oh ternyata cinta itu begitu dekat...
Cinta itu ada, manakala:
1. dia membelikan bibit terung ungu, terung hijau dan pare, yang memang sedang kau inginkan....
Cinta itu ada, manakala:

2. dia membawa pulang pohon lombok untukmu;
3. dia menyiapkan jagung untuk kamu bakar bersama;
4. dia memesankanmu pizza;
5. dia membawakanmu oleh-oleh majalah;
6. dia menanam kangkung dan bayam untukmu...
7. dia mengalah dan membiarkanmu memakai HP brandnew-nya..
8. dia membuangkan tisu kotormu...
9. dia menyetel channel tivi kesukaanmu dan nonton bersamamu...
10. dia .......

Punyakah kamu cinta sederhana?