Kamis, November 19, 2009

comfort zone?....

Apa kata dunia seandainya anda seorang pekerja kemudian berkata, "Saya ingin berhenti kerja!", atau "saya ingin pensiun dini"....
Pasti banyak yang protes dan menganggap anda tidak bersyukur..."Orang banyak yang cari kerja kok, ini malah menyia-nyiakan pekerjaan!"..."wah, ini tak tahu diuntung!"....
Begitulah orang, sawang sinawang, hanya bisa saling melihat tanpa kita dapat menyelami apa yang sebenarnya dialami atau terjadi terhadap orang yang lain.

Yang pasti, dalam setiap pekerjaan pasti ada bagian enak dan tidak enaknya. Betul? Kalau pas suasana bekerja sedang tenang, pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.....waah...ini dia yang namanya kita sedang berada pada the comfort zone...zona paling oye, zona santai....
Padahal sebenarnya comfort zone ini adalah keadaan antara menyenangkan sekaligus melenakan! Kalau kelamaan keenakan kita bisa terlena, akibatnya ide kreatif mandeg atau salah-salah melakukan hal salah tapi tidak ngeh karena terlena tadi....

Tapi..adakalanya beban kerja terasa begitu berat, iklim kerja terasa tidak kondusif, terjadi conflict of interest, sutris dan depresi! Nah..keadaan ini nih..yang bisa memicu keinginan untuk pingin pensiun!
Tapi, ngomong-ngomong...tahu nggak kalau pensiun dini itu menyehatkan tubuh?

Barusan saya baca artikel mini di Tempo terbitan minggu ketiga bulan ini, di situ diekspos bahwa berhenti dari pekerjaan membuat sakit punggung, depresi, sakit leher, asma dan stres lenyap!! Wah...wah...menarik bukan? Tapi masak sih?

Lanjutan artikel itu: dampak pensiun dini tadi tergantung pada tingkat ketidaknyamanan pekerjaan anda. Artinya, semakin tidak nyaman pekerjaan anda, semakin tinggi tekanan pekerjaan anda maka semakin sehat anda jika memutuskan untuk pensiun dini saja! Ooo...begitu.... Betul juga ya....soalnya memang enak sih tidak usah mikir yang berat-berat, tidak selalu ketakutan dimarahi bos, tidak selalu sebel mikir anak buah yang lelet....Bebas oi!

Yang perlu diingat, pensiun dini beda lho dengan keluar dari pekerjaan (apalagi tanpa pesangon) atau PHK...sama-sama tidak bekerja lagi, tapi dua yang terakhir malah bikin makin stres deh ya!

Bagaimana dengan dirimu, sob? Sedang berada dalam comfort zone?
Kalau saya, tertarik dengan bahwa pensiun dini itu menyehatkan. Dengan pensiun saya bisa bangun tidur dengan santai, selesai sholat subuh olah raga jalan kaki, dilanjut sarapan dengan menu misalnya nasi goreng gurih plus empal daging sapi. Setelahnya baca koran pagi di teras sambil menikmati hanyatnya sinar matahari, dilanjut priksa-priksa kebon, motret bunga-bunga yang mekar, panen pare....mengantar anak sekolah? bisa...ke pasar? ayo... Siang hari, kalau ngantuk ya tidur.....

Hanya persoalannya, bagaimana dalam keadaan pensiun dini tapi income tetap atau syukur-syukur bertambah?.....
Susah memang jadi orang, tak ade puasnye!



21 komentar:

ellysuryani mengatakan...

Ya, pensiun dini banyak diusulkan oleh mereka yang menginginkan suasana baru, tentu bukan karena tak suka pekerjaan. Saya kalau dibolehkan pengen juga, karena pengen santai saja. Pagi-pagi tidak terburu-buru, bisa santai masak di rumah, membaca, berkebun, menulis, liburan ke desa yang hawanya sejuk, dll. Sayangnya belum memenuhi syarat.

Ernut mengatakan...

@newsoul: banyak persamaan diantara kita mbak hehe

Sekar Lawu mengatakan...

aku sudah pensiun terlalu dini sejak lamaa......

Tuti Nonka mengatakan...

Mbak, tulisan ini cocok banget untuk saya. Saya pengiin banget pensiun. Sudah kerja selama 20 tahun lebih, kok rasanya sudah capek (dan memang sudah mulai uzur .. hehe). alangkah nikmatnya kalau saya bisa pensiun dini. Bisa baca banyak buku, bisa belajar sesuat yang baru, bisa jalan kemana saja, bisa nulis sepanjang waktu ...

Semoga ...

Arman mengatakan...

yah semua orang pasti pengen pensiun muda. jadi setelah itu bisa melakukan hal2 yang disenangi.. :)

tapi ya balik lagi siap gak untuk pensiun muda? kalo siap (karena ada income lain, atau tabungan udah cukup) ya asik2 aja... :D

Ernut mengatakan...

@ayik: pensiun prematur...

@tutinonka: tos, mbak!

Ernut mengatakan...

@arman: begitulah mas...gimana ya caranya bisa pensiun muda tapi tetap kaya raya...

kyra.curapix mengatakan...

berkunjung dah pokolknya

~Srex~ mengatakan...

Aku sependapat dg artikel 'Tempo', ada korelasi positif.
Pensiun dini, kayaknya merupakan keputusan besar buat orang yg bekerja sebagai 'orang bayaran'/pegawai...terutama kalau dia menduduki jabatan struktural, tapi mungkin beda buat orang2 yg memiliki jabatan fungsional dimana dia bekerja semata mata karena ilmu yg dimiliki...dalam hal ini enak aja dia minta pensiun dini..selain relasi dan pengalaman cukup luas, fisik jg masih kuat untuk memulai 'kehidupan' baru atas dasar ilmu yg dimilikinya..tp dg syarat ilmunya harus mempunyai nilai ekonomis dan laku dijual. Daripada dia terima gaji buta, mending buka usaha sendiri atas dasar ilmu yg dimiliki. Kudu wani.
Ps: mbak, nek aku luwih seneng dadi raja cilik tinimbang patih gedhe.

Ernut mengatakan...

@srex: betul sekali mas...jadi perlu dilihat per kasus ya, ora iso digebyah uyah!

Ernut mengatakan...

@kyra: iya deh pokoknya! trims!

annie mengatakan...

Pensiun dini? Wah, kalo tetap ada income sih ayo aja hehe ...
Tapi kayaknya saya belom bisa tuh.

Salam kenal mbak.

Ernut mengatakan...

@annie: masih mikir-mikir ya? salam ekenal juga, sy langsung meluncur ke TKP!

Fanda mengatakan...

Kalo menurutku mbak, saat kita masih punya energi, semangat dan motivasi, sebaiknya terus saja bekerja. Apalagi klo mmg pekerjaan itu menyenangkan. Krn kalo menuruti pensiun dini, setelah itu kita bs aja makin stress krn merasa diri tak berguna, tak ada tujuan hidup, dsb.

Lain halnya kalo kita udah punya hal lain yg jd prioritas kita, mis. anak, ortu yg sakit2an, kegiatan agama, sosial dsb. Mungkin pensiun dini bisa jd pilihan.

Toh hidup itu tak pernah lepas dari stress, depresif, situasi tak kondusif itu, kan?

Maaf mbak lama ga kesini, alasan biasa: makin sibuk! Aku lg pesta setahun blogku loh. Monggo mampir kesana dan membw plg awardnya. Maaf kalo undangannya terlambat, soale BWnya nyambi wkt kerja mbak! Datang loh ya!

Ernut mengatakan...

@fanda: good point of view! okay, saya meluncur ke TKP untuk menghadiri kenduri ultah :

Anonim mengatakan...

Pensiun dini dan memulai bisnes kecil-kecilan kayaknya enak juga ya mbak. Kemaren baru aja topik ini saya bahas sama adik saya. Kadang terasa capek banget kerja kantoran yang terikat dengan waktu...

Ernut mengatakan...

@soeryani: begitulah hidup ya mbak..., pendapat mbak fanny di atas bisa jadi renungan juga..

ciput mardianto mengatakan...

terkadang saya bisa enjoy menikmati pekerjaan saya, tapi terkadang juga memberikan tekanan. Namun biasanya kalo mendapat tekanan, ide kreatif itu tiba - tiba muncul.

Ups mau pensiun dini? boleh kalo pesangonnya cukup sisa hidup, bukan itu saja, apa bisa kita meninggalkan aktivitas yang biasa kita jalanni.

Terkadang menganggur itu membuat lebih stress dari pada stress kerja

Ernut mengatakan...

@ciput: betul banget! jadi...enaknya tetep kerja, hanya kerjanya yg tidak berat tp gaji gedhe...

mommy adit mengatakan...

mau pensiun dini, ikut oriflame aja sama sayah mbak Ernut!!!! insyaAllah income terus menerus mengalir, bahkan bisa diwariskan.. wekekekek..(lho kok jadi promo di sini :P)

BTW, bukan comford zone ah, tapi comfort zone...cmiiw.. :D

Ernut mengatakan...

@mommy adit@fauzan: ntar aku ndaptar ke situ yah hehe...ohooi..comfort-nya udah jadi hihi...tq ya atas koreksinya..maklum udah udzur, daya ingat menurun...