Akan tetapi....setelah senja mulai bertandang dan suasana sekitar mulai meremang...saya kaget bukan kepalang, karena para tetangga kok pada tenang-tenang menyalakan listrik masing-masing! Lho..lho....ternyata omahku dewe to sing lampune mati? welee...ora beres iki!
Mulai deh kepanikan melanda seluruh anggota keluarga. Diantara kesibukan menyalakan lilin yang tiba-tiba kok pada lupa tempat nyimpennya..., diantara saling rebutan emergency lamp untuk di bawa ke kamar mandi karena ada yang mau pipis, di bawa ke dapur untuk mencari korek api, kita juga bolak-balik memeriksa sekering dan bogenser...ndak ada yang turun tuh? Wah apa penyebabnya ya?

Sebagai orang yang awam tentang listrik, maka pada saat memeriksa sekering dan bogenser yang ternyata tidak menampakkan ketidakberesan...maka menyerahlah kita! Telpun 123, layanan PLN, segera!!
Tak berapa lama, tim PLN datang lengkap dengan mobil khususnya yang mengandung tangga untuk panjat sana- sini. Pertama mereka memanjat tiang listrik depan rumah. Kemudian memanjat genting. Kemudian otak-atik sana, otak atik sini....akhirnya BYAR!! Listrik menyala kembali...waah...leganya...Rupanya ada masalah di kabel yang rusak karena digigit musang liar yang lewat di genting...
Memang hanya dua jam sih listrik itu padam...tetapi akibatnya selama dua jam itu:
1. Betapa rumah menjadi gelap gulita, lilin dan emergency lamp tak mampu menciptakan cahaya sehebat listrik.
2. Tidak bisa mandi, karena air tak mampu tersedot tanpa adanya pompa air listrik...(ada sih air PAM, tapi sudah terlanjur cinta air tanah yang bebas bau kaporit).
3. Tidak bisa cuci piring.
4. Tidak bisa nonton tipi.
5. Tidak bisa mendengarkan musik.
6. Tidak bisa membaca karena sinar yang tidak memadai.
7. Peluh mulai berleleran karena AC dan kipas angin tak bisa melaksanakan tugas.
8. Apa enaknya duduk bengong di kegelapan?
Kesimpulannya, betapa kami sangat tergantung pada listrik. Betapa kami lumpuh tanpanya. Betapa kami takkuuut kehilangan!!
Salud berat buat yang mampu bertahan tanpa listrik. Salud!!
