Rabu, Oktober 14, 2009

sebelah sayap...

(Pagi ini, saya petik segenggam melati dari kebon susuh, saya petik juga dua lembar daunnya, saya tata sedemikian rupa, kemudian saya umpamakan kedua daun itu adalah sepasang sayap burung terkepak-kepak.....mirip nggak sih?)...


Kaluk kita ikuti infotainment, betapa ada seorang selebriti menikah beberapa kali...mungkin kejadiannya dengan si A dia tidak cucok ininya, setelah ganti si B ternyata tidak cucok itunya, demikian juga setelah berganti C dan D...

Lain lagi dengan cerita tetangga, gonta-ganti pembantu rumah tangga nggak ada yang cucok sempura (pembantu rumah tangga yang sempurna? halah...kayak apa itu?)

Belum kisah teman sekerja, yang suka jadi kutu loncat, pindah kerja sini dan sana, selalu mengincar posisi baru dan setelahnya kecewa karena tidak sesuai dugaannya semula...

Pada intinya, muasal dari kisah di atas adalah karena kita merasa lebih, merasa mampu, merasa bisa sendiri, sehingga menuntut orang lain, entah pasangan, pimpinan, bawahan, untuk bisa cucok dengan kita....juga menganggap diri bagai burung bersayap komplit! yang mampu terbang sendiri tanpa bantuan yang lain...suatu hal yang tidak mungkin!...
Karena.....

Karena kenyataanya, kita semua hanyalah burung dengan sebelah sayap saja. Bisa terbang, kalau berpelukan erat dengan burung lain, yang sama-sama punya sebelah sayap. Tak ada pimpinan sempurna, tak ada pasangan tanpa cacat, tak ada pekerjaan tanpa suka duka...
Untuk kuat, semua perlu berpelukan...bahkan seorang Nelson Mandela, konon memerlukan berpelukan dengan orang yang dulu pernah menyiksanya, semua demi bangsa...

Berpelukan makin berkualitas, kalau dibarengi dengan cinta....
Karena dengan cinta...kegagalan bisa diubah menjadi keberhasilan, yang ruwet bisa berganti indah dan menyenangkan....

Kesombongan, merasa diri sempurna hanya membuat nasib kita menjadi burung bersayap sebelah yang memaksa diri terbang di angkasa....hanya menunggu saat jatuh terpuruk saja!

Ajakan indah: mari mulai kehidupan dengan pelukan!

Memeluk Tuhan, memeluk suami, memeluk istri, memeluk anak, memeluk alam, "memeluk" partner kerja (ada tanda petiknya lho!).....sebagai tanda kesadaran dan pengakuan bahwa kita memerlukan sebelah sayap lagi....

(demikian pencerahan yang saya peroleh dari Gede Parma)

Hari ini, sebelah sayap saya ultah....
Singkat padat ucapan selamat dan doa saya untuk sebelah sayap itu:


"Selamat ultah pi,...
sing penting sehat, tenang...
dan kita bisa menunggui dan menemani anak-anak..
sampai mereka mandiri,
amiin"


24 komentar:

Erik mengatakan...

Tks mbak sharingnya.
Kita memang saling membutuhkan, tidak ada yang bisa hidup sendiri, karena memang kita diciptakan sebagai makhluk yg perlu bersosialisasi.

Ernut mengatakan...

@erik: betul mas..

marsudiyanto mengatakan...

Selamat Ulang tahun buat Pak Susuh...
Semoga Panjang Umur, Sehat, murah rejeki...

Ernut mengatakan...

@marsu: trims ya pak tetangganya bu dan pak susuh....

Sekar Lawu mengatakan...

Mas Oen...idolaku sejak dulu... ( jangan sampai Ernut tahu )
Selamat ulang tahun,
semoga pinaringan kasarasan, sehat lahir dan batin. Tutug momong garwo putro
Tetaplah jadi Bapak yang cool, misua yang cute untuk denayune Ernut...
Amin...

Ernut mengatakan...

@ayik: kado..kado..?

ellysuryani mengatakan...

Sebelah sayap, maksudnya mbak Ayik ya mbak ?. Mantap, saling melengkapi ya. Begitulah sahabat, bila sayap cuma sebelah, maka tidak akan bisa terbang

Ernut mengatakan...

@newsoul: walah, speechless aku mbak hehe, yik piye iki mbak kita iki..

ellysuryani mengatakan...

Hehehe, jangan ngambek mbak. Iya met ultah juga buat pak Susuhnya. Sekali2 ngerjain mbak ernut, hehe.

Lala mengatakan...

Terima kasih atas pencerahannya, Alhamdulillah...

Amin amin amin Ya Robbal 'alamiin...*ikut mengamini doanya* Oh iya, Selamat Ulang Tahun buat sebelah sayapnya jeng Ernut.

Arman mengatakan...

selamat ultah buat sebelah sayapnya yaaa... :)

Ernut mengatakan...

@arman n lala: maturnuwuuun..

Ernut mengatakan...

@newsoul lagi: hehe...ayik n misoa kebetulan kok berdekatan ultahnya...hanya ayik itu bukan sayapku mbak, dia buntutku hehe...

~Srex~ mengatakan...

Mbak, aku mencoba menarik kesimpulan dari posting ini, bahwa ke'harmoni'san sangatlah penting. Kepakan sayap2 burung haruslah seirama dan seimbang agar burung tsb dapat terbang dg baik...
So... Diharapkan manajemen rumah tangga akan berjalan dg baik.., tidak timpang...
Dialog dan adanya saling pengertian antara suami dan istri merupakan kuncinya...bila tidak maka burung tsb akan bernasib mengenaskan...jatuh. Seperti cerita sedih tentang kasih yg terputus dalam bukunya Kahlil Gibran, the broken wings.
Selamat HUT buat Papi...sehat n sukses selalu...amin..

Ernut mengatakan...

@srex: ulasan dalam dari mas srex, setuju puul mas...tengkiyu!

Agus Joko Purwanto mengatakan...

Tuhan menciptakan manusia tidak sempurna..sayap satunya diminta kita yang melengkapi...nanti yen semua sempurna, termasuk bos kita..kita jadi nggak punya kerjaan..karena semua dikerjakan sendiri oleh Boss...gitu toh?

Anonim mengatakan...

Selamat Ulangtahun ya buat suaminya. Semoga selalu diberi kesehatan dan selalu bisa menjadi sebelah sayap yang kuat dan utuh untuk mbak...

Ernut mengatakan...

@ajp: untung bos juga punya sayap satu, kaluk punya dua, dia terbang sendirin deh ke Padang, lha yg kroco ini kapan dong nginjak tanah minang?

@soeryani: matur tengkyu, mbak!

Tisti Rabbani mengatakan...

wow, sahabat dan misua ulang tahun...
kasih kadonya dobel2 no mbak..
hehehe...boros jdya..? :))

eskopidantipi mengatakan...

postingan yang mencerahkan...

salam super :)

masichang mengatakan...

met hari jadi buat sebelah sayapnya bu ernut...semoga umur yg tersisa semakin barokah....

oh ya kontemplasi setengah sayapnya pas sekali.. kasihin aja buat separuh sayap staunya biar bis aterbang bersama-sama

susan mengatakan...

nice posting..., ceritany penuh makna,

Ernut mengatakan...

@tisti, eskopidantipi: trims...

Ernut mengatakan...

@mas ichang, susan: tengkiyu..