Disuatu senja, saya dan anak bojo bersantai. Suami menyeruput teh sereh, saya menyeruput teh lumpur (baca: teh tarik) dan anak-anak nyamil seporsi tempe mendoan. Matahari mulai angslup di horison dan cahaya lilin menciptakan siluet indah di badan cangkir dan irisan tempe.Gambar yang eksotis itu membuat pikiran saya mengembara... menjumpai salah satu sahabat saya, nun di sana. Pengembaraan yang agak terlalu jauh......
Mengapa?
Karena, saya dibawa oleh rasa salud!Ceritanya begini, sahabat saya ini seumuran saya (oke..oke: tuwir gitu loh!!). Yang membuat saya salud, dia justru sedang mulai belajar mengaji!, dengan penuh semangat!, di usianya yang mulai rembang petang itu (dia sih selalu mengaku merasa muda, pengakuan yang aneh). Sesuai laporan, sampai sekarang dia hampir lulus iqro' empat (meski sepertinya harus remedial dulu...). Saya ngiri dengan tekad dan semangatnya, saya kagum dengan caranya menguasai waktu untuk hal-hal yang mengandung pahala...
Barangkali saya tidak punya mental sekuat dia, saya bakalan putus asa duluan, apalagi bila tahu bahwa Ulan, seorang anak umur 6 tahun, telah lama lulus iqro' dan sekarang sudah masuk juz lima...
Sahabat,
Tak tahu saja kau, bahwa pahala mengajimu lebih besar dari yang diterima orang kebanyakan...
justru karena mengajimu kau lakukan sekarang...
dimana sah saja mencari alasan: ah..terlambat!!
Sobat blogger, punya teman yang mengagumkan seperti teman saya ini??









