Rabu, Juni 10, 2009

Sumpah Bambu...

Dalam keluarga kami sudah setahun ini muncul istilah becandaan yang judulnya "sumpah bambu". Padahal, sebetulnya paling pas kalau judulnya "doa bambu"....tapi memang kedua-duanya kedengaran aneh! Ya to? Ceritanya begini.....

Sebagai seorang buruh, suami terikat dengan janji pada nagari untuk siap ditugaskan dan ditempatkan dimana saja. Akhirnya, pada saat jatuh perintah untuk berdinas di Bandung, tentu yang bisa dilakukan adalah "siap! laksanakan!".

Persoalannya, base camp kami di Jakarta. Karena berbagai alasan dan pertimbangan, maka akhirnya diputuskan bahwa terpaksa kami ber-susuh dua. Susuh Jakarta dan Bandung. Artinya, kami tidak bisa setiap hari kumpul utuh sekeluarga seperti sebelumnya. Hanya hari-hari tertentu saja, yang pasti weekend dan hari libur lainnya. But that's life. Memang sedang masanya begini, dijalani dan dinikmati saja. Then, life goes on. Tetapi bagaimanapun seriang-riangnya kami menikmati pola yang berjauhan ini, kerinduan untuk segera berkumpul kembali selalu terselip di lubuk hati. Selalu berharap. Selalu berdoa.

Pada saat pertama memasuki susuh Bandung, kebetulan susuh jatah kami itu masih terbilang baru, sehingga halaman masih gersang, belum ada tanaman suatu apa. Suami yang memang senang berkebun langsung menemukan keasyikan. Udara sejuk Bandung sungguh mempermudah proyek penghijauan halaman. Selain aneka bunga-bungaan, suami menanam pula pohon bambu mengelilingi tembok belakang. Bambu itu sekaligus berfungsi sebagai pelindung dan penghalang pandangan karena tembok belakang itu dirasa terlalu pendek. Pada saat menanam batang-batang bambu yang masih minim daun itu, suami berguman "sepertinya, sebelum bambu ini tumbuh rimbun daunnya...kitorang pasti sudah pindah, syukur ke Jakarta, kumpul maning...". Itulah doa kita. Doa bambu! Sumpah bambu!

Lambat laun sumpah bambu itu jadi terkenal di lingkungan tetangga. Pada suatu hari, ada tetangga yang bertandang di kebun belakang, terkejut dan berteriak "walah! bambunya sudah rimbun! wah si empunya curang ya, diberi pupuk ini pasti! biar cepat rimbun dan cepat mutasi!" haha..haha...

Sumpah bambu jadi becandaan segar. Tapi sob, memang benar lho bambu itu sekarang sudah rimbun. Artinya, sudah lama pula kami bersusuh di Bandung. So? Adakah tanda-tanda doa segera terjawab?

Pertanyaannya adalah: punya pulakah dirimu pengalaman berjauhan dengan yang tercinta? entah suami, istri, ortu atau kekasih?


38 komentar:

Arman mengatakan...

pacaran, long distance 1,5 tahun.

sekarang, long distance ama orang tua dan sodara2.

hiks... gak enak emang long distance itu ya... tapi ya mau gimana lagi... emang harus dijalanin dan dinikmati kan... :)

Unknown mengatakan...

aku punya, pacarku jauhnya 16jam perjalanan

ellysuryani mengatakan...

Wah bambunya sudah rimbun ya mbak, semoga segera terjawab deh doa/sumpah bambunya. Pengelaman berjauhan dari misua, pasti ada. Kalau saya, ya saat suami harus menijau pekerjaannya di daerah terpencil.

marsudiyanto mengatakan...

Ikut berdoa agar doa yang nanam bambu segera terkabul...

Ernut mengatakan...

@arman: betul mas arman, dijalani aja...yg penting meski long distance dr ortu doa kita untuk beliau2 jangan sampe kendat!

@advintro: malah romantis to kaluk ketemu?

@Newsoul: kaluk sekedar dinas luar si (ayik amat ke daerah terpencil)..khan nggak lama mbak!

@marsudiyanto: tq..tq..amiin!

Sekar Lawu mengatakan...

kau sebut namaku pada jawaban koment Ely..qiqiqi...

Ernut mengatakan...

@ayik: kwikiki kurang pencet hurup s! mugo2 mbak ely ra bingung!

mommy adit mengatakan...

Jakarta - Bandung mah deket atuh... lama perjalanannya seperti perjalanan dari Jakarta Selatan ke Jakarta Utara.. :D

Fanda mengatakan...

Semua klo dijalani dgn sabar pasti akn cepat berlalunya. Moga2 sumpah bambunya cepet terlaksana deh..

~Srex~ mengatakan...

dah 2 tahun berjauhan dengan anak-istri, ngeblog ini juga sebagai sarana mengisi waktu...hehehe...dari pada dolan nggak karuan.

Ernut mengatakan...

@mommy adit: hehe..betul juga sih..

@srex: lho sama to...btw yg 3 blogger cewek itu akhirnya gimana berkembangannya mas hehe

Ernut mengatakan...

@fanda: betul fanda, tq for the support!

Ndoro Seten mengatakan...

wah lha kok mirip saya mbake...

mbok wedok di Jkt, saya di Bdg, Ponang di Mgl....

Ernut mengatakan...

@ndoro seten: widuw...malah ada yg makin kaco to...wele-wele...

Seno mengatakan...

Jiaha.ha.. kalo saya g bisa sumpah bambu Mbak soale ga ada space tanah kosong disini he..he..

Ernut mengatakan...

@seno: taruh di pot!

erik11691 mengatakan...

mungkin tanda-tanda mau mutasi lagi ya. Semoga bisa cepat berkumpul lagi.

manusiahero mengatakan...

350 KM dari ortu :(

casual cutie mengatakan...

long distance emang ga enak.........pengen ketemu terus...

Diana mengatakan...

Wdh nyang ulang taon 'ganti baju' juga blognya mbake, ciamik & tambah ayu tenan :)

Anonim mengatakan...

Ini bukan sumpahnya, tapi masalah bambunya. Th 2004, seorang temanku berguman tanam apa yg cepat tumbuh untuk menaungi halamannya di mausim panas. Karna th. 2003 di Perancis terkena musim panas sekali hingga 50°C.

Maka aku usulkan utk ditanam bambu. Dan akulah yg mencari dan menanamnya.

Sekarang dia protes: "Tuh bambunya cepet banget tumbuhnya ... hingga tak ada matahari yang masuk! Lagi pula banyak sekali sampahnya"

Maka aku potong setengah batangnya sehingga tak berdaun dan dia protes lagi. Lalu aku jawab,"Ya, bentar lagi numbuh dan numbuhnya bagus lagi seperti bonsai"

Bambu udah berdaun lagi, dia punya ide baru jika dari bawah hanya batang saja, 1/2 m berdaun, 1/2m hanya batang, dan 1/2 m daun lagi ... lama-lama bikin aku jengkel dengan masalah bambu

Lala mengatakan...

hihihi sumpah bambu ada ada aja jeng...
pernah lah berjauhan, satu di Amrik, satu di Indonesia, syukur Alhamdulillah sekarang udah bisa kumpul.

astrid savitri mengatakan...

Dulu wkt pertama kali punya rumah, aku menanami halamannya dgn bambu jepang (wkt itu lg nge-trend)..dua tahun di sana, kami musti pindah sementara krn ada tugas, lalu rumahnya dikontrakan..pas kami balik lg ke rmh itu, eh bambunya udh dipotong habis tanpa ijin, hiks..pdhal udh rimbun dan bagus..payah..payah..
(qiqiqi..kok malah jadi curhat ya..)

donalduck mengatakan...

mba.. bambunya dijualin ga tuh, lumayang nambah penghasilan... huehehe wk wk...

Miss G mengatakan...

:)) Ada2 aja deh si embak ini sumpah bambu. Buktikan sumpahmu! Woooo...xixixixi

antown mengatakan...

pertanyaan saya...suaminya orang mana mbak kok bahasanya campuran? ada "kita orang", ada pula "maning".

kalau saya sih yang jauh disana itu belum jelas. mbok ya saya dikenalkeun sama adiknya atau yang lainnya. lagi cari istri nih. hohoho

kok jadi kontak jodoh sih

Ernut mengatakan...

@erik: iya mas, semoga ya...aammiin!

@manusia hero: kasihaaan..

@casual cutie: enaknya setiap ketemu diusahakan berkualitas ..halah

@diana: trims mbak..

@juliach: pengalaman dg bambu yg aneh...

Ernut mengatakan...

@lala: wah nyaris sama, dulu pernah juga suami ke amrik...spy bisa ngumpul maka kususul...hehe

@astrid: mmg gitu deh kelakuan para kontraktor..

@donalduck: usul bagus! dipertimbangken!

@antown: suami wong jowo, tp namanya berdoa sambil panik ya suka yg kluar bhs campuran hehe, adik ono loro tp wis payu kabeh, piye iki town...

Ernut mengatakan...

@G: tunggu pembuktianku, mbak! hohoho

ely mengatakan...

bambu di kebunku manak akeh banget mbak, sayang ndak bisa dijangan atau buat lumpia *lol*

Hamster Copo mengatakan...

Waah bisa dimanfaatin tuuh bambunya!! selain untuk berteduh di musim kemarau juga bisa buat untuk dijadikan tusuk sate..emang sekarang masih dibandung neng??

Ernut mengatakan...

@ely: paling bisa buat tusuk sate mbak spt saran hamster copo!

@hamster copo: setujuuu...

masDan mengatakan...

Mbu Bambu .. Semoga Tercapa Mbu Bambu ..

Ernut mengatakan...

@masdan: tq mantranya, mas!

Mi Hacienda mengatakan...

moga doanya cepat terwujud. ternyata mbak ernut long distance juga ya meski masih di 1 pulau

Ernut mengatakan...

@nita: long distance for 2 years...

dyahsuminar mengatakan...

he..he..kalau Bunda pengalamannya bukan Bambu...
ketika saya menanam mangga cangkokan ...saya berujar dgn tukang taman saya..Waah...pak ini berbuahnya kalau Adek (si Bungsu )...sudah mahasiswa...Eh, ternyata benar...dan kita sekeluarga bisa menikmatinya.

Ernut mengatakan...

@bunda dyah: wah...pasti rasanya mak nyus, panenan sendiri...