Rabu, Januari 07, 2009

Bila Bumi Makin Panas (part 2)


(gambar:wikipedia)

Dua hari yang lalu saya merasa bahwa udara dan cuaca di sekitar susuh panas menyengat luar biasa..padahal ini bulan Januari yang seharusnya "hujan sehari-hari"...Sohib merasakannya juga? (tentu tidak, bagi yang sedang menikmati salju...) Mengapa ya? Ada apa ya? Sesuatu sedang terjadi?

Apakah ini terkait pemanasan global itu? Meningkatnya temperatur bumi sebagai akibat dari akumulasi panas di atmosfer yang disebabkan oleh efek rumah kaca? Efek rumah kaca adalah fenomena! Bumi makin hangat karena radiasi sinar matahari dari permukaan bumi dipantulkan ke angkasa, terperangkap oleh lapisan dari gas CO2 (karbon dioksida), CH4 (metana), N2O (nitrogen dioksida), PFCS (perfluorokarbon), HFCS dan SF6 (sulfurheksaflourida)....(weleh...gas-gas apaan tu...), selanjutnya gas-gas tersebut disebut Gas Rumah Kaca (GRK). Sementara istilah rumah kaca sendiri sebetulnya adalah suatu bangunan yang dinding dan atapnya terbuat dari kaca tembus pandang, yang biasa digunakan untuk berkebun dan berfungsi menghangatkan tanaman yang ada di dalamnya...nah..tujuan utamanya adalah menghangatkan! Persoalannya kalau hangatnya sudah berlebihan...walah... malah jadi kepanasan! Apa jadinya kaluk bumi makin panas?..

Sebagai orang lugu, kaluk bumi makin panas ya saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk melakukan hal ini.
Atau, kaluk ndak ya saya manfaatkan untuk njemur brambang alias bawang merah yang sempat saya beli di daerah Brebes pada saat pulang mudik akhir tahun kemarin ini. Kaluk beli di Brebes murah lho apalagi pas panen...sekilo bahkan ada yang membrandhol Rp. 3500,00 (kasihan ya para petani)..
Lho ini mbahas goblal warming kok malah lari ke harga brambang kiloan....

Apakah sohib juga merasakan perubahan rasa di bumi ini? Apa yang bisa kita lakukan untuk bumi yang makin panas ini?


14 komentar:

Anonim mengatakan...

Sama mbok dhe, di sini juga panas puol. Sisi positifnya, jemuran jadi cepet kering. Trus sisi negatifnya, badan jadi cepet lembab. Efek samping dari badan lembab tak lain adalah gatal-gatal di area kulit tertentu...!!! :(

Anang mengatakan...

efeknya bisa kayak gini nih kalo udah gombal warning...

Sekar Lawu mengatakan...

nge3ks! tuku brambang kutha brebes, klambi abang orak teges...qiqiqi...
(parikan abis liat KG yang pegi sama si klambi abang...)

Anonim mengatakan...

Di tempat saya hujan terus mbak. kok lain ya

Ernut mengatakan...

@fiz: sama panasnya, ya!

@anang: wah yang itu mah yg bikin mas anang terkotang katung to?

@ayik: sing ora teger KG n klambi abang! loro2ne!

@erik: lain ladang lain belalang ya mas erik! di sini sumuk tenan. Tp hari ini mendung

Anonim mengatakan...

di tempaku malah buminya membeku semalam ada di bag. jerman yg minus sampai 20 °C

KG iku sopo mbak ? klambi abang juga ?

Anonim mengatakan...

iya di bandung juga panas sekali kalo siang2. weleh2.... alam sudah tereak-tereak, kita kok ya masi cuek2 aja ya??? tanya kenapa dulu de... salam

iya, kesian petani kalo harga tanamannya terlalu murah... :( salam
-japs-

Ernut mengatakan...

@ely: hooh mbak, kmarin baca di koran konon di jerman (bagian timur?) suhu dinginnya ekstrim banget ya saat ini?
Pertanyaan ttg KG n klambi abang itu ukoronwe ayik mbak, kuteruskan pitakonan ini padanya....Yik?

@japs: untung pas saya ke tangkuban perahu minggu lalu mendung..

Anonim mengatakan...

ditempat saya juga sama terasa sekali....ya itu dia ketika saya bersepda gunugn ternyata dibalik rerimbunan hutan banyak kyu-kayu ditebangin...ntah siap yang bermain disana....

Ernut mengatakan...

@omiyan: illegal logging!

Andy MSE mengatakan...

Tenang ajah... kalau ada pemanasan global yang kena negara2 sub tropis dulu, biar mereka merasakan rasanya sebagai penyumbang karbon...

Mbah Suro mengatakan...

Salam kenal Mbak, akhir tahun kemarin sepulang dari Purworejo saya mampir di Brebes beli brambang sekilo Rp.3.500,-, Nyate di Tanjung dekat pintu KA mbak enak sekali di warung sate Bu Murni, pasti mak nyuus...

Ernut mengatakan...

@andy: betul mas!

@mbah suro: waah..saya perlu mencari bu murni nih..maturnuwun infonya, mbah..

Anonim mengatakan...

jgn lupa pakai kulkas yg environmentally friendly. trus utk gak menambah berat beban lingkungan, kalo belanja bawa tas belanja sendiri jgn pakai kantong plastik