Setelah CG maka giliran CK untuk dibiopori. Alat biopori yang hariannya di Bandung ini, mulai weekend kemarin dibawa papi ke Jakarta. Satu hari kemarin, ada sepuluh bolongan biopori di pasang baik di halaman depan maupun halaman belakang CK.
Nah, setelah biopori ada... sampah organik dimasukkan di lobang itu dan setelah penuh ditutup dengan sedikit tanah. Diharapkan dalam waktu singkat sampah organik tadi berubah dan terurai menjadi pupuk dan menyuburkan tanah dimana dia berada dan sekitarnya...
Sampah organik bisa berupa daun-daun kering yang berjatuhan di halaman. Setelah disapu dan dikumpulkan, daun itu tidak dibuang di tong sampah melainkan dimasukkan ke lobang biopori. Bisa juga sampah organik dari dapur, sisa makanan atau hasil potongan sayur mayur yang biasanya masuk keranjang sampah..nah sekali ini dimasukkan ke lobang biopori.
Namun, sungguh susah mendidik Susi untuk menempatkan sampah dapurnya ke tempat yang tidak biasa ini...mungkin dipikirnya pekerjaan ini merepotkan dan logika yang dia punya tidak sampai pada betapa penting menyehatkan lingkungan melalui biopori dan pupuk organik...angel..angel...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar