
Pagi tadi, sejak subuh hujan mengguyur seputar susuh...
Makin menderas justru saat mentari harusnya mulai merekah...
Saya penyuka udara mendung, karena janjikan kesejukan...disamping kulit saya sensitif terhadap sengatan matahari (kulit jadi gatel kaluk terpapar UV tanpa perlindungan
sunblock!)
Tapi tidak, untuk hujan deras, apalagi di pagi hari,dan apalagi bukan hari libur....
Aaarrggh...
Entah mengapa hujan deras di pagi hari, bukan di hari libur...membuat saya sedih...

Menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan memang bakal mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Februari ini. Tidak hanya di Jakarta, cuaca buruk berupa hujan deras, petir dan angin kencang juga mengancam hampir semua wilayah Indonesia. Curah hujan umumnya melebat pada menjelang pagi dan sore, dan puncaknya pada awal bulan. Halah, sekarang-sekarang ini dong? Pantas... Januari dan Februari orang bilang memang akronim dari hujan sehari-hari...It rains almost everyday!
Hujan dini hari selalu diiringi udara dingin...sungguh berat menyingkap selimut yang menghangatkan badan meringkuk. Andai saja hari ini hari libur...Perasaan hati bakal tak semuram ini...karena hari libur menjanjikan kelonggaran...menyajikan kesantaian...
Ah sudahlah, jangan bermimpi dan berandai...
Ayo, hari ini hari kerja..tembuslah ribuan tetes itu untuk mengantar anak-anak sekolah...untuk lanjut mengerjakan rutinitas kantor...Ayo, ayo! (Aaarrgh...becek!)
Hujan deras memaksa hati ini untuk pilu...karena berkaitan dengan curah hujan yang tinggi, sejumlah tempat sudah kebanjiran dan mengalami tanah longsor. Sungai meluap, contoh Bengawan Solo (piye kabare Blogger Bengawan?), juga berhektar sawah gagal panen karena tanaman padi terendam air berlumpur. Wajah ibukota di musim hujan?...macet di sini, macet di sana.. isin deh!
Ah, saya memang bukan penyuka penghujan dengan curah yang tinggi..
Karena tidak cucoknya saya pada hujan deras...maka gelantungan tetes hujan di badan buah kedondong, atau berderetnya tetes hujan di ranting dan pohon markisa...yang seharusnya dimaknai sebagai suatu kesegaran, eksotisme dan keunikan alam...
Namun justru saya terjemahkan sebagai tangisan, tangisan sedih mereka yang kebanjiran..tangisan hati yang kangen ibu di jauh sana... (ibu, apa yang sedang ibu lakukan di hari hujan begini? anakmu kangen...)
Titik..titik...hujan rintik-rintik...
Dingin..dingin...sepoi angin dingin..
(Titik Puspa)
Nah, sob...punya makna beda terhadap hujan lebat? Bagaimana perasaanmu bila hujan deras di pagi hari?