Sambil ambil angle yang oke, sambil mulai membayangkan kira-kira bakal buat apa nih kaluk jagung nanti siap panen! Pertama, bisa dibuat grontol...pasti bakalan sedep makan grontol anget bertabur parutan kelapa muda di teras susuh, ditemani hujan juga rasanya tidak keberatan. Jagung pipil juga mak nyus untuk dijadikan bahan sup matahari...
Satu lagi, jagung juga uenak dijadiin berondong! Idih, kok senyum-senyum sih baca istilah berondong? ada apa, manis?
Lho kok masih mesam-mesem aja? oohh.... ingat berondong yang lain lagi?
Denger-denger dari bahasa gaul dan juga dari sinetron, berondong menjadi sebutan untuk laki-laki, kekasih, pasangan hidup yang lebih muda dari dari si perempuannya. Memang mengapa kaluk kekasih atau suami kita lebih muda?
Suatu pasangan, memang umumnya sang laki-laki lebih tua dari sang perempuan. Secara itung-itungan pencapaian waktu kematangan, sepertinya selisih umur itu diperlukan untuk mencapai persamaaan tingkat kedewasaan. Perempuan mulai masa akil balik dengan ditandai menstruasi pada umur 10-11 tahun, sedangkan laki-laki mulai stabil metabolismenya yang ditandai dengan perubahan suara, tumbuhnya kumis dan tanda kedewasaan lain pada umur 12-13 tahun. Selain itu, perempuan juga memasuki masa "uzur" yang lebih cepat dari laki-laki yaitu dengan datangnya manupouse, sedangan laki-laki kebanyakan mengaku "tua-tua keladi (haiyaah!), makin tuwek makin medeni" ..Selain itu, meski kedudukan suatu pasangan adalah setara, namun pihak laki-laki diharapkan menjadi pemimpin, iman dan mampu bertanggungjawab. Itu umumnya....
Namun, banyak hal yang tidak umum di muka bumi ini. Yang tidak umum bukan berarti tidak baik atau tidak happy ending. Kalau memang yang laki-laki walau lebih muda tetapi hanya sebatas usia, sedangkan kedewasaannya tidak diragukan, kemampuannya terbuktikan, dan....saling cinta (ini penting!), maka... so what gitu loh...?!
Jadi, berondong atau grontol, itu adalah pilihan. Tidak ada yang menjamin bakalan bagaimana nanti di kemudian hari...Semua tergantung...
17 komentar:
walah mbak yuuu, kebonmu ki isine kog cem macem seh, duren, blimbing, jagung dan konco-konco
@kenny: diem-diem kwe wedi to mbak, pasti dirimu kira ku adalah tarzan aaauuooo...
ah kalo berondong jangan ah. Heheh.
Paling enak dan gampang: jagung rebus ... ehm nikmat.
Musim tanamnya masih lama nih bulan April/mei. Udah ngak sabar ...eui!
Asyik jg artikel2 mu, 'agrosmartblog 'nih...
Ngomongin soal jagung, sebenarnya yg menarik dan sering timbul asosiasi 'aneh2' itu jagungnya (bulir) ato tongkol nya ya...?
Lam knal ya...
Ealahhhh... berondong ternyata menyehatkan toh... Kalo tahu begini, saya cari berondong juga deh.... Hmmm, enaknya ditumis kali ya, tumis berondong hehe :D
@juliach: betul mbak, aku yo lebih seneng jagung rebus, kaluk brondong kadang bikin keselek
@rian: jangan apa siy? hehe
Srex: tq udah mampir! ntar sy dolan juga!
@felicity: tumis yg aneh..
Duh, gambar yg terakhir menggiurkan sekali mbak!.. jadi kepingin jagong bakar...
@mommy adit: asal jangan brondong bakar loh!
bronis, brondong manis. bronung, brondong gemblung. bronsu,brondong susu....
@ayik: haiyaa...pakar brondong angkat bicara, ndak bisa menimpali niy akunya!
Waduh enak banget ya punya kebun gitu.. saya memang jadi senyam senyum loh baca berondong membayangkan uenaknya jagung manis dan kres kres gitu... Guguguuu... Pengeeeennnn..
@G: jadi mbah G suka brondong?
wah mbak aku wes suwe ra maem brondong, jadi teringat kalo ada pasar malam brondongnya dibentuk motor2 an hihihihi
kebunne komplit tenan mbak, cem macem tanamannya, salut !
weeeh....punya pohon jagung juga ???kok heboh to...ntar kalu panen...Bunda kesitu ah.....
@ely: brondonge diplastiki sing dowo kae ya mbak hehe...
@dyah: sebetulnya pohon jagung kami hanya dua pohon dan ditandur di pot qiqi...
brondong memang maniezzz...wkwkwk
Posting Komentar