Kamis, Oktober 30, 2008

KeciL-keciL cabai RawiT...

Sebetulnya peran utama postingan kali ini bukan mie dog-dog nya...tapi justru cabai rawitnya yang sedang nglumpuk di sisi kanan genangan kuah mie itu...

Akhirnya, niat menyantap cabai rawit panenan sendiri dari kebon susuh kelakon!

Tadi malam, pas anak-anak sedang asyik belajar...dari arah jalan terdengar suara sayup-sayup.."dog..dog..drodog..dog!"...mendengar suara itu kuping anak-anak langsung berdiri (laiknya kuping kucing kaluk denger sesuatu yg menarik perhatian..). Wah..tandanya pada kepingin! Ya..udah..acara belajar rehat sebentar...

Nah, pas anak-anak pesen dan nungguin proses pembuatan mie-nya, saya bergerilya ke kebon dengan bersenjatakan sentolop alias senter...saya petik cabe rawit atau cengek atau lombok jemprit dengan gunting..krik-krik..dapatlah beberapa buah..



Cengek hasil kebon susuh ini kecil-kecil...menuju kontet...mungkin karena numpang numbuh di tepian pot, indekost di pot-nya keladi bali..jadi perkembangannya tidak optimal. Tetapi....meski kecil..bodinya keras..dan karena bener-bener fresh from the garden pas digigit ada timbul bunyi "kriuk" dan waahh...puedesnya sampai ke ubun-ubun! Tak nyangka tak ngira...yang mungil ini pedes banget pokoknya!

Dalam keseharian sering kita celetuk-kan ungkapan "kecil-kecil cabai rawit"...pernah punya cerita tentang itu?

13 komentar:

Anonim mengatakan...

Wah... saya paling takut sama cabe rawit. Sambel saya masih doyan, tapi kalau nyeplus lombok, amit-amit ...

Tuti Nonka

Ernut mengatakan...

@tuti: wah...kalauk makan tempe gembus itu justru yang paling enak bagian nyeplus rawitnya itu, mbak...

Anonim mengatakan...

hahah nyambung jeung. nyambung. antara peribasa sama postingan cabenya. haha

Anonim mengatakan...

laperrrrrrrrrrr

aku kalo makan mie juga seringnya tak ceplusi cabe rawit mbah, lecker tenan !

Ernut mengatakan...

@mata: joko sembung dong, nyambung dong..

Ernut mengatakan...

@ely: cucok, man!

tukang nggame mengatakan...

Kalo aku gak kuat mbak dengan yg pedes-pedes

dyahsuminar mengatakan...

mbak Ernut... lho kok sama saya tadi pagi jalan pagi ,senengnya bukan main karena beberapa pohon lombok rawit dan lombok merah keriting juga sudah berbuah...Mungkin memang para lombok sedang murah hati ya..
Nah..kalau disitu rawit..di jodohkan bakmi...karena saya dari Cilacap...rawit tak jodohkan mendoan...Enaak tenan lho mbak Tuti...kok gak doyan lombok rawit ceplusan to ??/

Ernut mengatakan...

@dyah: wah senengnya punya pohon cabe rawit dan cabe keriting (yg keriting ndak usah direbonding, bund..hehe..)

Iya itu, mbak tuti nonka memang mengherankan.

sentosa77 mengatakan...

Erm.. sedapnya tengok Mee tu, terus rasa lapar saya di sini.. : )

Anonim mengatakan...

aah.. seperti ibu saya yang selalu ngotot untuk nanam cabe rawit.

kesampaian sih, tapi kenapa gak sepedas-seperti yang anda gambarkan :-?

Anonim mengatakan...

duh, mbayangin segernya dan kriuknya cengek yang fresh from the garden mendadak pengen makan tempe kemul trus nyeplus cengek. nymmm...

Ernut mengatakan...

@CS: ceplus...ceplus..huah..huah..