Salah satu warga anyar adalah tanaman karet ini. Meski aslinya adalah tanaman produktif dan tumbuh di hutan..tapi olehku kujadikan tanaman hias alias pethetan, karena toh bodinya juga masih mungil..dan aku terpesona dengan daun lebarnya. (Ntah kaluk nanti tingginya sudah seatap rumah). Namun tak urung, tanaman kuat itu..pada awal kupelihara...sempat mentelung daunnya, alias sedikit lemes..rupanya dia kaget oleh matahari yang menyengat terlalu terik..perlu dipindah di tempat teduh dulu.
Pagi ini..si black karet memberi kejutan!...Dia tumbuh daun barunya! Warnanya begitu eye-catching: merah nge-jreng!, sangat kontras dengan daun lama yang hijau kuat! Tumbuh daun, tumbuh bunga atau tumbuh anakan bagi tanaman baru adalah signal bahwa dia telah kerasan!
Ngobrol tentang kerasan, saya termasuk orang yang nggak cepet kerasan nih..khususnya di rumah atau tempat orang lain. Ketidak kerasanan ditandai dengan makan tidak nikmat, sulit BAP dan perasaan tidak santai. Bagi saya, susuh sendiri meski kucel is the best! Mandi, paling nikmat di kamar mandi pribadi. Makan, meski di resto mewah...masih kalah dengan nikmatnya makan di rumah..bisa muluk!
Termasuk gampang kerasankah anda?
18 komentar:
Sama mbak... walaupun tempat tidurku acak-acakan, tapi aku lebih mudah tidur di ranjangku sendiri.
Mungkin karena kita perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru ya mbak.
@erik: betul,cucok!
Mbak kerasan di rumah yg mana?
home sweet home mbak, paling enak apa2 memang di rumah sendiri
itu tanaman karetnya baru disiram apa lagi berembun mbak ? apa krn hujan ?
(ayik)
kaluk aku termasuk beruntung karena selalu jadi orang yang gampang kerasan dimanapun aku berada, asalken....ada makanan (syukur enyak, mental buthun), ada bacaan, ada teman ngobrolnya...apalagi kaluk sepulang dari kunjungan ke suatu tempat kemudian oleh yang punyak rumah aku disangoni...wakakak...bisa-bisa aku agendakan untuk sering2 visit dan tak usahaken kerasan...qiqiqi...(ngarep kan hak asasi toh,Nut?)
@ayik: makanya setiap tamu yang kamu kunjungi kok siap-siap munthu ya? (munthu adalah alat uleg sambel, yang oleh kepercayaan tahayul orang jawa perlu diacung-acungkan di balik bilik bila ada tamu yg ndak pulang-pulang...)
@ely: black karet tak siram sik mbak, biar terlihat eksotik..maklum fotograpernya pan aku dewe jadi bisa diatur...qiqiqi..
@erik: saya kerasan di rumah yg saya tinggali sekarang mas (kaluk ndak krasan di sini..kujur tenan donk)..btw, sebaiknya kamar mas erik yg acak-acakan dirapikan lho ya..qiqi
aku gak kerasan di Mesir siniiih..walopun rumah punya sendiri ... tetep ajah...bawaannya pengen tinggal diIndonesiaa...huaaa..plis help me
@echa:...sudahlah mbak..jangan mewek...kaluk balik ke Indonesia, prospek Qatar gimana donk?
btw...di Mesir banyak emas ya..jadi pingin..
hai Nut..., eh.. sorry Bude Er, maksudnya Hai Bude Ernut..., gitu.
bilangin ama Bude Yaik yaaa..., masa namaku ditulisnya "Daffa Usil", namaku kan Daffa bukan Daffa Usil,itu sangat mengganggu nilai-nilai kemesraanku, aku mohon dengan segala hormat itu segera diperbaiki, karena kalau tidak dapat berakibat fatal sebab, "Daffa Usil" itukan kepanjangan..., Seandainya Bude Yaik tidak mau membuang kata Usil di belakang namaku itu, hapus aja dari blogrollnya Bude Yaik, ganti dengan "Daus", lho.., kok gantinya Daus????... TungTangMa!!!
@daffa: oke daffa..ntar bude cari cara bilangnya ke bude Yaik ya..supaya "daffa usil" diganti "daus"..bude musti ati2 ngomongnya...sualnya bude ayik itu galak lho! tp..btw..kok daffa ndak bilang sendiri aja?
krn sering berpindah2 saya jadi lebih cepat belajar kerasan. kalo gak begitu bisa2 ndak hepi
@nita: betul mbak, kaluk "nomaden" gitu harus nisa cpt penyesuaian ya...kaluk ndak gitu bisa2 mood gak pernah good..
mabk Ernut... ada award buat mbak di blog pondokku
@daffa: syah, daffa! bude akan segra sampaikan ke bude Yaik..jadi diganti apa tadi? "Daus"? oke de..
@erik: maturnuwun, tengkyu..
aku juga penganut "home sweet home"... soalnya klo di rumah sendiri bisa pencilakan sak karepe dhewe. hehehe...
Posting Komentar