Pada saat aku akan mengikuti mas Owe ke Amrik, Haris, temenku yang duduk bersebelahan di ruangan kantor memberiku kenang-kenangan Ayat Kursi. Karena dia berasal dari Lampung, maka Ayat Kursi-nya berasal dari sulaman benang keemasan khas hasil kerajinan daerah Lampung. Haris memberikan kado "perpisahan" itu di kantor, karena pada waktu itu aku tidak naik kendaraan, maka kubawa pulang dengan naik becak (dulu sempat becak akan numbuh lagi di ibukota..tapi tidak jadi). Sekarang Ayat Kursi itu menghiasi musholla mungil kami. Terima kasih untuk Haris yang telah berbaik hati. Hanya, dia tidak lagi bekerja di kantorku yang dulu itu, sekarang dia dimana ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar