Cerita penuh berkah mengiringi kisah lantai CK ini (weleh..ubin aja ada dongenge...lho tenan ini, begitu berkesannya sampai aku tak tahan untuk tidak meng-ekspos di post).
Pada saat CK sedang dalam proses pembangunan..seperti biasa kami hunting material kemana-mana, termasuk material penutup lantai. Ada yang kami cucok warna, tetapi harga tidak. Ada yang oke di harga, warna kurang sreg. Ada yang sudah klop harga dan warna, stok tidak mengizinkan. Piye to?
Kemudian pada suatu hari, pas aku perjalanan dari Solo ke Jakarta, aku duduk bersebelahan dengan seorang ibu. Kami basa-basi ngobrol yang standar-standar saja dan sampai juga ke perbincangan tentang pekerjaan kami masing-masing. Ternyata, si ibu ini bekerja di suatu pabrik pembuat lantai merk terkenal dan terpercaya kualitasnya, beliau adalah manager purchase-nya, kira-kira tusinya menyediakan bahan bakulah, blanja clay (lempung)-nya ke luar negeri katanya. Wah, tanda-tanda apa ini?
"Keramik produk pabrik ibu mahal sekali ya, saya bahkan untuk kepinginpun tidak berani?"
"Ibu tertarik?" tanya beliau
Aku tersenyum..artinya ya iyalah...masak ya iya dunks!
"Kalau memang mau, bisa kok datang ke pabrik, bawa aja surat resmi yang isinya ingin membeli stok KW-2 yang ada di pabrik. Nanti ada diskon. KW-2 kami bukan dimaksud yang boncel-boncel atau bentuk sudah tidak segi empat lagi lho..KW-2 ini kondisi dan kualitas persis dengan yang KW-1..hanya jumlahnya yang tinggal terbatas, namanya juga sisa produksi..jadi tidak cukuplah kalo untuk menutup sebuah Mall yang berlantai tujuh"...
"Ya..ampyun ibu..siapa juga yang mau bikin Mall..ini cuma bikin susuh...jadi bu kapan saya bisa ke pabrik dengan bawa surat permohonan itu?"
Kemudian perjuangan memperoleh ubin itupun dimulai. Berbekal rekom tadi, aku ke pabriknya nun jauh di tangerang sana, pilih warna, dan diberi tahu harganya. Diskonnya? 60%. Alhamdulillah.... Katur ibu Umi, matur nuwun untuk semua, semoga Ezzensa tetap nomor satu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar