Sebagai pemuja tanaman, maka salah satu pilihanku untuk kutanam di sekitar CK adalah para anggrek ini. Anggrek menurutku punya sejarah panjang sebagai kembang. Dia klasik, tidak ketinggalan zaman, dan tidak ujug-ujug ramai dibicarakan orang seperti halnya beberapa tanaman yang baru-baru ini secara tiba-tiba jadi buah bibir. Anggrek selalu tenang-tenang saja dan percaya diri. Dia sudah punya pengagum paten dari zaman baheula. Ada banyak jenis anggrek, namun yang jamak menghuni CK adalah jenis dendrobium ini, karena secara harga dialah yang paling murah, tetapi bunganya saat mekar, woh lihat saja, manis bukan kepalang. Ada juga sih satu dua pot catleya dan anggrek bulan, tapi karena kitorang pengetahuannya nangung tentang per-anggrekan jadi sekali beli dan berbunga..eh kok nggak nongol-nongol lagi bunga berikutnya.. Anggrek Ck biasanya berbunga dengan sendirinya..tanpa ada perlakuan khusus (paling disemprot pupuk saja, itupun jarang..suka lupa nih nyonya rumahnya). Kalau sudah muncul calon bunga..baru deh tergopong-gopoh kita pandang-pandang dia, dan kita pindahkan ke tempat strategis agar gampang dinikmati kecantikan bunganya. Anggrek juga jadi sasaran empuk obyekku membidikkan kamera, dan lihat hasilnya...rasanya tak kalah dengan hasil karya Darwis Triadi..wekekek (nyuwun sewu mas Darwis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar